Asalusul Nama Kota Surabaya. Jika Jakarta terkenal dengan sebutan kota metropolitan, maka di Jawa Timur ada Gerbangkertosusila yang memiliki julukan yang sama. Gerbangkertosusila adalah singkatan dari beberapa nama kota di Jawa Timur, yaitu Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.
- Inilah naskah drama asal usul banyuwangi, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan naskah drama asal usul banyuwangi serta keajaiban-keajaiban dunia sejumlah artikel penting tentang naskah drama asal usul banyuwangi berikut ini dan pilih yang terbaik untuk Anda.…bisa dibuat katalog yang lebih lengkap. Ini melengkapi katalog naskah Sunda yang sudah ada sekarang, yang memuat 1904 naskah. DARI sejumlah naskah tersebut, 95 naskah ditulis dalam huruf Sunda Kuno,……drama bahasa Inggris. Semoga contoh naskah drama bahasa Inggris ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari contoh naskah drama bahasa Inggris. Anda bisa menyesuaikan naskah drama ini sesuai dengan kebutuhan…. – Naskah drama banyak diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas sekolahan anak-anak SD, SMP atau SMA saat ini. Naskah drama yang dibutuhkan antara lain disajikan dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa… – Pengertian drama menurut para ahli drama sebenarnya banyak sekali, tetapi secara umum mengarah pada sebuah batasan yang bisa diterima oleh setiap pihak. Secara harfiah, drama berasal dari bahasa……masalah asal kata masalah perihal, nasib asal kata nasib, rakyat asal kata ra’yat orang yang taat kepada pemimpin, miskin asal kata miskin orang susah, akhir asal kata akhir, kalimat asal……lain yang tidak ada di Malaka. ASAL USUL NAMA MALAKA Sebenarnya terdapat beberapa versi asal usul nama Malaka. Menurut ahli sejarah dari Malaysia, Parameswara ketika di Tumasik diserang oleh Kerajaan……ini diberikan uraian lengkapnya Asal-Usul Kaum Ya`juj dan Ma`juj Kata Ya’juj dan Ma’juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam wazan Yaf’ul; kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja… – Sejarah asal usul dan legenda Telaga Warna memang menarik disimak karena menyimpan banyak pesan dan pelajaran bagi kita, khususnya kepada generasi muda untuk selalu menghormati dan menghargai orang…PENDATANG DARI UTARA Dalam buku Geografi Kesejarahan II Indonesia 1984, yang mengacu kepada hasil penelitian para akhli, Daldjoeni mengemukakan pendapatnya tentang asal usul ras Melayu, antara lain Di Hindia belakang…Demikianlah beberapa ulasan tentang naskah drama asal usul banyuwangi. Jika Anda merasa belum jelas, bisa juga langsung mengajukan pertanyaan kepada MENARIK LAINNYAmanfaat pohon kaboa, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin, 9 gunung suci di jawa
NaskahDrama ASAL-USUL KOTA BANYUWANGI Nita Nita Kedua pengawal tersebut mengejar Raden tapi mereka kehilangan jejak Raden di tengah hutan Pengawal 1. Cerita rakyat bahasa jawa roro jonggrang candi prambanan. Asal usul Banyuwangi dengan bahasa Jawa Wonten ing jaman biyen ing panggenan ujung wetan Jawa Timur anggadahi kerajaan ageng ingkang
Prolog Pada zaman dahulu dikawasan ujung timur Provinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. Adegan 1 Raden banterang “Pagi ini aku akan berburu. Siapkan alat berburu” Pengawal 1 dan 2 “Baik Raden. Peralatan sudah kami siapkan”. Raden Banterang “Menurutmu kemana kita ini akan berburu ?” Pengawal 1 dan 2 “Bagaimana kalau ke hutan saja, karena pasti di hutan banyak kijang melintas”. Raden Banterang “Kalau begitu kita berangkat sekarang”. Pengawal 1 dan 2 “ Siap Raden”. Raden Banterang “coba lihat ! ada seekor kijang besar dan bagus. Akan ku panah dia. Waahhhh…. Dia lolos! Akan ku kejar dia.” Pengawal 1 dan 2 “tunggu Raden. Tunggu kami Raden.” kedua pengawal tersebut mengejar Raden, tapi mereka kehilangan jejak Raden di tengah hutan Pengawal 1 “waduuuh!! Bagaimana ini….?? Kita kehilangan jejak Raden Pengawal 2 “ya sudah kalau begitu kita tunggu saja di jalan keluar hutan ini” . Raden Banterang “ akhirnya kau kena juga kijang…..!!” tersenyum senang dan bangga “ lho…. Mana para pengawalku ya….?. ehm… pasti kami terpisah gara-gara aku tadi larinya cepat. Tapi, aku yakin mereka pasti menungguku di jalan keluar hutan ini. Karena mereka pasti sudah hafal kebiasaanku.” Raden Banterang “Ehmmm…. Gerangan gadis cantik nan jelita itu ya…? Benarkah dia seorang manusia ? atau jangan-jangan “ “penunggu” hutan ini ?/“ kau ini manusia atau penuggu hutan ini ? “. Surati “ saya manusia !! nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung” Raden Banterang “lalu mengapa kau ada di sini ?”. Surati “ hamba berada di tempat ini karena menyelatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam pertempuran mempertahankan Mahkota Kerajaan”. Raden Banterang “ kalau begitu, apakah kau mau ikut bersamaku ke istana dan menjadi permaisuriku ? “. Surati “ apakah saya ini pantas bersanding dengan Raden ?” Raden Banterang “ tentu saja, kau adalah gadis tercantik yang pernak kutemui dan hanya kamulah yang aku inginkan menjadi permaisuriku”. Surati “ dengan segala kerendahan hati, aku mau menerima lamaran ini. Dengan satu syarat yaitu Raden harus setia dan bisa menjagaku” Raden Banterang “ tanpa kau minta pun, aku pasti akan melakukan itu. Karena itu adalah kewajiban seorang ksatria”. Setelah itu Raden Banterang bersama dengan Surati menuju keluar hutan. Pengawal 1 “nah itu Raden tapi dengan siapa ya ?. Raden, tidak apa-apa kan…? Kami tadi sangat cemas karena kehilangan jejak Raden di hutan.” Raden Banterang “ ya.. tadi karena terlalu bersemangat berburu kijang itu sehingga aku lupa bahwa kalian ikut. Tapi, aku bersyukur sekali karena sekaligus menemuksn tambatan hati.” Pengawal 2 “ syukurlah kalau Raden sudah mendapatkan tambatan juga ikut senang, kalau Raden senang.” Raden Banterang “ ya sudah kalau begitu kita bergegas pulang ke istana dan merayakan pesta pernikahanku dengan Surati” Pengawal 1 dan 2 “ baik Raden” Adegan 2 Pengawal 1 “ mohon maaf permaisuri, hamba menghadap”. Permaisuri “ dia siapa ? dan mengapa ia kesini ?” Pengawal 1 “hamba tidak tahu Permaisuri,yang jelas dia sangat ingin bertemu dengan Permaisuri”. Permaisuri “ baiklah, bawa dia ke sini !”. Pengawal 1 “ baik Permaisuri”. Rupaksa “ Surati ! Surati ! aku ini kakak kandungmu”. Permaisuri “ apa benar kau kakakku ?”. Rupaksa “ sungguh aku tidak berbohong bahwa aku ini kakakmu yang telah lama terpisah denganmu semenjak dihutan.” Permaisuri “ maafkan aku yang sedikit melupakanmu’. berpelukan Rupaksa “ sebenarnya selama ini aku mencarimu, lalu aku mendengar bahwa nama Permaisuri Kerajaan ini adalah Surati dan ternyata itu adalah adik kandungku sendiri”. Permaisuri “ lalu, apa maksud kedatangan kakak kesini ?’. Rupaksa " perlu kau ketahui bahwa yang menyebabkan orang tua kita meninggal adalah mertuamu sendiri”. Permaisuri “ kakak tidak bercandakan ?”. karena terlalu syok tubuh Permaisuri jadi gemetar Rupaksa “ apa aku kelihatan bercanda ?? dan aku kesini untuk menyerahkan sebuah keris dan gunakanlah untuk membunuh suamimu”. Permaisuri “ aku tak mau kak. Walaupun dia anak dari pembunuh orang tua kita,tapi dia telah menyelamatkaku dan akupun mencintainya”. Rupaksa “ terus terang bahwa kakakmu ini sangat kecewa sekali karena kau tidak mendukung rencana kakak. Kalau kau tidak mau membunuh suamimu, maka simpanlah keris itu sebagai tanda kenang-kenangan dariku”. lalu Rupaksa tersebut pergi karena dia tidak sudi berlama-lama berada di istana Adegan 3 Rupaksa “ sembah hamba paduka. Tuanku, keselamatan tuan terancam bahaya kerena Permaisuri punya rencana hendak membunuh Paduka”. Raden Banterang “ hai, siapa engkau berani-beraninya memfitnah istriku ? !!” Rupaksa “ itu tak penting paduka tahu siapa saya. Kalau Paduka tidak percaya dengan omongan hamba lihatlah sesuatu yang di simpan di bawah bantal Permaisuri”. Raden Banterang “ awas saja kalau kau berbohong padaku. Akan kusuruh pengawalku mencarimu dan memberimu hukuman mati”. Raden pun pergi ke istana dan langsung menuju kamar pribadi mereka . Raden Banterang “ astaga…!! Ternyta ada keris di bawah bantal istriku”. kemudian, Permaisuri masuk ke kamarnya . Permaisuri “ ada apa kakanda…? Sepertinya kakanda sedang marah ?”. Raden Banterang “apa benar dinda ingin membunuhku dengan keris ini ?’. Begitukah balasan dinda pada kanda ?”. Permaisuri “ jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak punya maksud begitu. Raden Banterang “lalu buat apa keris ini di bawah bantal dinda ?”. Permaisuri “ keris ini adalah kenang-kenangan dari kakak adinda. Sungguh adinda tidak pernah berfikir untuk membunuh kakanda. Bahkan, adinda rela mati demi keselamatan kakanda”. Raden Banterang “ kakanda sudah tidak percaya dengan omongan dinda lagi”. Permaisuri “ lalu dengan cara apa kakanda percaya pada dinda ?” Raden Banterang “ kalau begitu buktikan pada kanda dengan cara masuklah ke dalam sungai itu untuk membuktikan kebenarannya”. Permaisuri “ baik, adinda akan melompat ke sungai itu. Apabila dinda telah masuk ke dalam sungai dan ternyata air sungai ini menjadi jernih serta wangi maka dinda tak bersalah dan sebaliknya apabila airnya keruh dan berbau busuk maka dinda bersalah”. Raden Banterang “tercium bau wangi! Ohh…. Dinda maafkanlah kakanda ini yang sudah tidak percaya lagi denganmu. Dengan ini aku sebagai Raja memberi nama kota ini menjadi Banyuwangi.